I love my family a.k.a Keluargaku, segalanya buatku ^^

Keluarga...
satu kata yang bisa aku definisikan dalam artian yang luas, namun tetap tidak dapat melukiskan rasa syukurku memilikinya...
Tempat dan juga orang-orang yang mengisi hampir seluruh waktu ku selain perkuliahanku...

Yap... satu hal yang mulai aku rasakan akan berharganya dan harus dijaganya keluarga dimulai ketika aku mulai memutuskan untuk merantau ke kota orang, yaitu ke Jakarta. Jakarta ibu kota negaraku yang katanya kejam, keras, lebih kejam dari ibu tiri...hehehee

sebenarnya bukan keputusanku untuk pergi merantau ke kota itu. bahkan tak pernah terpikirkanku untuk punya keinginan merantau, melanjutkan belajarku, memulai karirku, membangun masa depanku di kota itu. that's so far away from my mind! aku hanya pernah berpikir dan bercita-cita untuk melanjutkan belajar di sebuah kota di Sumatera Utara..
tapi, keputusan salah seorang dari keluarga ku yaitu ayahku--yang aku panggil bapak--mengatakan bahwa aku harus melanjutkan hasil dari Ujian Masuk Bersama yang merupakan ujian untuk memasuki perguruan tinggi negeri di Indonesia dan notabene aku lulus di kota Jakarta, di Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2008.

and here I am now. Sekarang aku berhasil menyelesaikan study ku selama empat setengah tahun di kota perantauan ku. terkadang ada kebanggaan tersendiri saat orang-orang bertanya rumahku dimana dan aku menjawabnya di Dumai. mereka seakan takjub dengan keberadaanku sebagai seorang perantauan yang berhasil menyelesaikan study dalam tempo waktu yang cukup cepat--walaupun dibandingkan teman-teman sekelasku yang sudah terlebih dahulu menyelesaikan study satu semester lebih cepat dariku.

itu semua tidak terlepas dari berkat dan kasih yang Tuhan Yesus limpahkan buat ku. aku disini, bisa menyelesaikan study ku dengan hasil yang sangat memuaskan buatku. Kasih dan berkat yang Dia berikan padaku lewat keluarga, teman-teman, kekasih dan pergumulan-pergumulan yang kualami.

satu hal yang sangat berarti buatku dan sangat berperan selain kuasa sang Pemilik Kehidupan adalah keluarga ku yang tidak bosan-bosannya memberi support, memberikan semangat, bahkan seolah mencambuk dengan perkataan yang  sedikit menyakitkan hati namun benar adanya.
Terkadang ada rasa jenuh mengapa aku harus memiliki orang tua yang selalu menanyakan nasib skripsiku dan tidak jenuh-jenuhnya mengingatkan ku untuk selalu menulisnya. bahkan ibu ku yang menurutku sangat tidak mengerti dengan skripsi berusaha untuk memberi masukan-masukan yang sering membakar semangat juangku saat mengerjakan skripsi hingga saat aku memasuki masa-masa penantian menjelang sidang akhir,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

rain in the october

NEW