LOST
Jakarta, 6 Maret 2021 22.26
Tiba-tiba terpikir olehku menuangkan pikiran yang sudah lama tidak tertuang.
Yes. Udah hampir 2 tahun yang lalu terakhir menulis dan setelah di review lagi ternyata isinya kebanyakan curhatan yang sedikit lebay.
Yah. Seperti biasa. Tiap kali terpikir untuk menulis pasti ada sebuah pelajaran berharga yang sedang dijalani sekarang.
Tahuni ini 2021 masih kelanjuta episode dari kisah panjang sang pandemi covid 19 di 2020 kemarin. Titik terang mulai terlihat memang. Vaksin sudah mulai gencar diberikan kepada orang2 yang masuk dalam kategori penerima pertama. Puji Tuhan banyak warga yang bersedia divaksin. Itu artinya peluang untuk terciptanya herd immunity semakin tinggi.
Kabar yang amat sangat baik di atas sepertinya cukup berbanding terbalik dengan apa yang aku hadapi sekarang. Tempat yang kudoakan di penghujung masa kuliahku dulu, yang sekarang menjadi tempatku mencari nafkah, dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi kenangan. Beberapa hari lalu atasan mengatakan bahwa aku ga akan mendapatkan slot untuk mengajar ditahun ajaran yang akan datang denga alasan kekurangan jumlah murid yang membuat sekolah harus memangkas jumlah tenaga pengajar di tempat tersebut. Dan ternyata aku termasuk dalam daftar guru yang akan 'terpangkas' itu.
Sedih? Seharusnya sudah pasti. Namun, entah mengapa sisi lain dalam hati gembira karena merasa terlepas dari 'kandang' yang selama ini cenderung mengekang. Cenderung membuatku tidak bisa berekspresi seperti diriku apa adanya. Cenderung menahanju untuk menunjukkan aku yang sebenar-benarnya. Itu beberapa hal yang membuatku cukup gembira saat dinyatakan masuk dalam list guru yang tidak akan mengajar di tahun ajaran depan.
Bicara tentang rasa khawatir, ya dia punya tempat tersendiri juga di sudut hati yang nyaris seperti luka yang hampir sembuh. Terkadang dia tenang, tapi kalo sudah dicolek sedikit rasanya cenat cenut bikin deg2an. Tapiiiii.... khawatirnya seketika hilang kalau ingat ayat Alkitab yang bilang
Komentar
Posting Komentar